Hunian Tropis Kontemporer ini lahir Di memori pemilik Berencana kampung halamannya Di Jawa Di. Di Memperkenalkan bata sebagai elemen utama dan Konsep Green Architecture, Tempattinggal ini menjadi perwujudan nyata manifestasi Cara Hidup hijau yang sederhana, ramah, dan mengundang. Arsitek Delution memenuhi keinginan klien membuat Tempattinggal yang terkesan humble dan hangat. Bahan material bata menjadi pilhan utama arsitek dan pemilik Tempattinggal Di pertimbangan, batu bata Memperoleh filososfi sederhana dan berkesan hangat. Pemilik juga berpendapat bahwa, bata Memperoleh kekuatan menjadikan Tempattinggal yang besar terkesan ramah, Agar membuat tamu tidak canggung berkunjung.

Arsitek memilih Green Architecture sebagai Konsep arsitekturnya, Di mengaplikasikan material batu bata Di indoor maupun outdoor. Perpaduan Di beberapa material Di fasad bangunan Di permainan bidangnya, membuat kesan hunian ini terlihat atraktif. Bata disusun berjarak menjadi kulit sekunder bangunan, berfungsi sebagai buffering sinar matahari.


Hunian Di luas bangunan 310 m, Di atas lahan seluas 309 m2, dirancang Di Konsep open plan Di interior rumahnya, Di keterbukaan ruang Sebagai keluarga yang senang berkumpul Di suasana yang hangat. Penghuni berinteraksi tanpa terhalang sekat ruang dan membuat sirkulasi Masuk baik Di pemandangan Hingga outdoor yang menyatu.
Pencahayaan alaminya maksimal, masuk Melewati pintu geser yang dapat Mengurangi penggunaan lampu Di siang hari.
Tempattinggal ini dilengkapi empat taman, meliputi taman utama, taman privat, taman melayang dan innercourt Di area semi privat dan privat. Taman utama yang bersebelahn Di ruang keluarga dibatasi Di pintu geser besar, sebagai sarana sirkulasi udara dan view Hingga luar. Taman privat berada Di area kamar tidur utama, dibatasi Di kolam ikan Di taman utama.


Taman melayang berada Di lantai dua dibatasi pintu geser besar Sebagai akses sirkulasi udara yang memberi kesejukan Di ruang Di. Taman kecil berupa innercourt terletak Di Dibagian Di Tempattinggal Di jendela terbuka Di Dibagian atasnya.
Kolam ikan sebagai elemen dekorassi taman, berkontribusi mereduksi udara panas dan mensuplai kesejukan.
Hunian berkonsep Green Architecture ini Memperoleh detail-detail arsitektur dan interior yang unik, seperi Di Dibagian dinding, terlihat seperti tanpa penyangga dan terkesan melayang. Di area kamar mandi bawah, akses masuknya dikamuflase Di lemari yang diselimuti cermin. Sedangkan kamar mandi Di lantai dua dibuat semi outdoor.
Lokasi: Jawa Barat
Arsitek: Hezby Ryandi, Sunjaya, Askaria, Fahmy Derizali
Fotografer: Fernando Gomulya
Artikel ini disadur –> asrinesia.com Indonesia: Hunian Tropis Kontemporer sebagai Manifestasi Cara Hidup Hijau