Timeless taste dan artistic taste sering digunakan Untuk memvisualisasikan gaya arsitektur dan interior Di nilai estetika tinggi yang tak lekang Di waktu. Masing-masing mempunyai ciri khas yang dapat saling berpadu.
Timeless taste mempunyai ciri: Kesejaganan, keanggunan, dan Mutu material serta pengerjaan. Sedangkan artistic taste Memiliki elemen artistik yang kuat, Menunjukkan kepribadian/karakter, ekspresi kreatif dan personal.
Luthfi Hasan
“Jakarta Vintage”, jenama yang lekat Di sosok Luthfi Hasan, desainer yang gemar meramu hal-hal yang tak biasa, layaknya ‘ilmuwan gila’ Untuk dunia desain. Luthfi merancang dan menata ‘harta karun vintage’ sebagai elemen utama Untuk interior huniannya yang dikemas Di vibe modern. Gaya desain interior Luthfi adalah “maksimalis”, gaya yang ramai, berani dan penuh cerita. Luthfi bukan hanya Memperkenalkan maksimalisme sebagai estetika, tetapi juga sebagai filosofi hidupnya.


Menyebut Tempattinggal tinggalnya sebagai “Kentang House”, menjadi tempat Hingga mana hatinya berlabuh. Bangunan tahun 2012 itu dirancang Di atmosfer “masa lalu” yang Memiliki nilai “emosional.” Sebagai seorang vintage maksimalis sejati, setiap Produk Hingga Tempattinggal adalah koleksi Produk antik, vintage, retro atau bekas pakai yang dikurasi Di seksama. Furnitur dan karya Karya Seni vintage menciptakan nuansa nostalgia yang terorganisir – sebagai museum, sebagian kapsul waktu.
Hingga Kentang House ini, Luthfi seolah merasa dikelilingi Di “hantu-hantu” masa lalu Jakarta yang dihidupkan kembali lewat perspektifnya, menjadikan sesuatu yang “Mutakhir terasa kuno kembali.”

Naila Djatnika

Kepiawaaian Naila Djatnika Untuk mentransformasi ‘sesuatu’ menjadi terlihat berbeda. Desain rancangannya menawan, Berkelas Akan Tetapi tetap fungsional, mampu ‘berbicara banyak’, tanpa perlu kata-kata. Desain Naila merupakan perpaduan yang memikat Di keanggunan dan fungsionalitas.


Vila Kerasan yang tersembunyi Hingga Di hamparan sawah hijau Hingga Ubud. Desain vila milik Naila ini memadukan arsitektur tradisional Bali Di kenyamanan modern, menciptakan ruang yang terasa hangat sekaligus otentik.
Rizky Arbali

Desainer Risky Arbali, mantan eksekutif Hingga dunia Keahlian, memutusskan Untuk meninggalkan Jakarta Untuk suasana spiritual Hingga Yogyakarta. Hingga Jogja, Rizky terlibat aktif Untuk berbagai kegiatan Untuk membuat produk ramah lingkungan hingga meracik hidangan nabati Hingga kafenya.
Tempattinggal tinggalnya Hingga Yogyakarta, diberi nama Siliran House, menyerupai sebuah hunian Manhattan yang seolah ‘dijatuhkan’ tepat Hingga Ditengah kompleks perumahan Kraton Yogyakarta. Hingga Di bangunan-bangunan bergaya lama khas kota ini, Tempattinggal modern ini terasa membawa kesegaran.


Ricky memadukan gaya mid-century modern Di sentuhan Karya Seni lokal Untuk vibe Terkini, berfungsi layaknya suatu pameran Karya Seni yang berjiwa. Ruang-ruangnya mencerminkan kepribadian Ricky, beragam, berkelas dan sedikit bebas Di pesona otentik.

Perpaduan Memikat Di elemen lama dan Mutakhir, furnitur terkurasi Di cermat. Terlihat detail jenaka Di ditampilkannya figur Troll dan Doraemon, Semua ini menciptakan suasana yang tak hanya enak dipandang, tapi juga terasa hangat dan mengundang. Ricky mengisi interior rumahnya Di perpaduan vintage dan sentuhan modern yang berani. Ruang-ruangnya terasa tak lekang Di waktu dan sangat relevan Di masa kini.
Artikel ini disadur –> asrinesia.com Indonesia: Timeless Taste, Artistic Taste – asrinesia