Menikmati Masa Tua Di Tempattinggal Tropis Bersuasana Vila

Pemilik ingin Tempattinggal seperti vila Sebagai menghabiskan masa tua mereka, menjalani Karya rutin setiap hari dan bersosialisai Di kerabat maupun rekan Usaha Di Tempattinggal. Di Di Itu mereka ingin Tempattinggal tinggalnya tidak mencolok Di lingkungan Di Di Prototipe seperti vila yang bernuansa tropis Sebagai merespons vegetasi Di yang cukup rindang.

Berlokasi Di komplek perumahan lama, Tempattinggal yang awalnya merupakan satu Tempattinggal Di luas tanah 600 m2, Di pemilik ingin dibagi menjadi dua Di masing-masing seluas 300 m2. Satu Pada dipertahankan Sebagai Tempattinggal tinggal karyawan, sedangkan satu Pada lagi dirubuhkan dan dibangun Tempattinggal Terbaru yang lebih kecil dan mudah Di pemeliharaannya.

Arsitek Hafiz Supriharjo Di Prim + Associates mendesain Tempattinggal Terbaru ini dua lantai Di layout dan luasan per ruang yang efektif dan proporsional sesuai kebutuhan. Fitur Di Tempattinggal dioptimalkan Sebagai memenuhi kebutuhan Karya utama keluarga, yaitu Melakukan Peristiwa bersama kerabat maupun rekan Usaha, Di Di Itu juga Sebagai Karya gym. Sirkulasi penghuni dirancang Sebagai dapat Memiliki Kerahasiaan yang cukup.

Sebagai memenuhi kebutuhan Tempattinggal yang mudah Di perawatannya, arsitek menggunakan material alam yang Bertahan lama. Optimalisasi pencahayaan dan penghawaan alami juga menjadi salah satu pertimbangan Di hal penghematan listrik, Melewati bukaan-bukaan yang besar Di tiap sisi ruang. Void Di Di Tempattinggal Di taman mungil dilengkapi waterscape, juga Di area Di dibuat waterscape, Sebagai menciptakan suara gemericik air.

Nuansa tropis Di fasad Di dimunculkan Di permainan tekstur Di penggunaan material alami seperti batu alam Palem yang dikombinasikan Di elemen kayu Bengkirai. Arsitek mengeksplorasi material batu Palem tersebut menjadi beberapa jenis tekstur Di fasad.

Sebagai pagar utama digunakan tekstur yang paling kasar Di menggunakan batu palem bongkahan, sedangkan fasad Di lantai dua dibedakan tekstur batu alamnya Di menggunakan batu Palem rata. Kayu Bengkirai digunakan Sebagai kulit sekunder Di lantai dua yang berguna juga Sebagai Memangkas cahaya alami masuk Hingga Di Tempattinggal.

Fasad didesain menyatu Di sekitarnya sesuai keinginan pemilik, Di komposisi repetitive Sebagai menciptakan kesan simpel, Akan Tetapi Menarik Perhatian dan tidak monoton Di permainan tekstur Di material dan komposisi Di massa bangunan.

Di fasad Di dan Dibelakang (utara dan selatan), dibuat bukaan semaksimal Bisa Jadi Sebagai pencahayaan alami, sedangkan fasad Di (barat) bukaan dikurangi dan diperbanyak dinding solid, serta tritisan dibuat lebih panjang guna mencegah panas cahaya matahari Di sore hari.

Lokasi Tempattinggal berada Di Di taman publik yang cukup besar, Situasi ini dimanfaatkan Di arsitek Di memaksimalkan pandangan Hingga taman tersebut.

Bangunan dibagi menjadi dua massa Di Prototipe sirkulasi yang loop, artinya penghuni Tempattinggal dapat berjalan memutar mengelilingi Di dan teras Tempattinggal. Hal ini Sebagai memudahkan pemilik Di mengakses satu ruang Di lainnya. Terdapat tiga zonasi, yaitu: privat Sebagai penghuni, semi privat Sebagai servis dan publik Sebagai tamu.

Layout Tempattinggal didesain open plan Di koridor-koridor sebagai penghubung antar ruang. Arsitek meminimalisir penggunaan dinding solid dan membuat mezanin Di Di Tempattinggal Sebagai menciptakan Keterlibatan antar ruang yang baik.

Di lantai satu terdapat ruang keluarga, ruang makan, dapur dan ruang tidur utama, sedangkan kamar tidur tamu dan kamar anak terletak Di lantai dua. Garasi dapat dialihfungsikan menjadi ruang serbaguna Sebagai Melakukan Peristiwa keluarga besar atau rekan Usaha, yang diletakkan Didekat Di area servis.

Skema warna yang digunakan lebih dominan Hingga warna yang hangat seperti krem, beige dan coklat dipadukan Di warna monokrom putih dan abu-abu.

Pencahayaan malam hari dirancang Sebagai menciptakan suasana yang hangat dan dramatis Di prioritas menerapkan uplight dan indirect lighting. Sedangkan Di fasad dibuat dudukan indirect light yang mengarah Hingga atap tritisan sebagai general lighting fasad sekaligus menjadi highlight Di malam hari.

Lokasi : Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Arsitek dan Desainer Interior : Prim + Associates
Prinsipal Arsitek : Hafiz Supriharjo
Fotografer : Daniel Jiang (Mario Wibowo Associate)



Artikel ini disadur –> asrinesia.com Indonesia: Menikmati Masa Tua Di Tempattinggal Tropis Bersuasana Vila