–
Brunch sepertinya sudah menjadi Dibagian Bersama Cara Hidup Kelompok urban Jakarta beberapa tahun terakhir. Merespons antusiasme Terbaru tersebut, makin banyak restoran kelas menengah Hingga atas Ibu Kota yang menawarkan menu khusus brunch setiap akhir pekan.
Brunch, yang secara etimologi berasal Bersama penggabungan kata ‘breakfast’ dan ‘lunch’, memang berakar Bersama Kearifan Lokal barat Agar tak heran bila hidangan Eropa atau Amerika mendominasi menu yang ditawarkan. Tetapi, ada pula yang menggabungkan Bersama citarasa lokal seperti yang ditemui Hingga Kilo Kitchen Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kilo Kitchen Jakarta (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
|
Untuk culinary enthusiast, nama Kilo rasanya sudah sangat akrab Hingga telinga berkat popularitas restoran pertamanya Hingga Bali. Menyusul kesuksesan tersebut, Kilo sempat berekspansi Hingga Negeri tetangga, lalu membuka cabang pertama Hingga Jakarta beberapa tahun lalu.
Terbaru-Terbaru ini, Kilo Kitchen Jakarta menempati lokasi Terbaru yang tak jauh Bersama tempat lamanya. ASHTA District 8 menjadi ‘Tempattinggal’ barunya yang menawarkan area makan yang lebih luas, akses yang lebih mudah, serta tentunya atmosfer yang berbeda.
Suasana santai Sabtu siang nan cerah menjelang sore membawa kami Hingga tempat ini. Kilo Kitchen mudah dijangkau jika masuk Bersama lobi Senopati Sebab berada tepat Hingga sebelahnya.
![]() |
Di masuk, lorong panjang langsung menyambut Bersama nuansa industrial rustic yang menjadi estetika utama restoran ini. Hingga ujung lorong, terungkaplah area utama dining yang terasa lapang Bersama langit-langit tingginya.
Sulit Untuk tidak menengadah Hingga atas lantaran dekorasi yang menyerupai pipa panjang yang meliuk-liuk seperti ular. Materialnya seperti rotan yang tak hanya menyumbangkan kesan artsy tapi sekaligus merayakan kearifan lokal.
![]() |
Atmosfer yang intimate tetap terjaga berkat interior kayu bergaya modern. Tanaman hias Hingga berbagai sudut ikut mempermanis dan menambah kesan asri, ditambah cahaya alami yang masuk lewat jendela kaca besar Hingga ketiga sisi bangunan menjaga suasana tetap terkoneksi Bersama alam luar.
Beruntung kami tiba 30 menit Sebelumnya pukul 15.00. Lebih Bersama jam tersebut, menu brunch sudah tak tersedia lagi.
![]() |
Untuk membuka sesi brunch singkat kami, pilihan jatuh Hingga Lamb Tacos sesuai Bersama rekomendasi pramusaji. Tidak seperti taco Ke umumnya, tortila dihidangkan tanpa dilipat, tapi dibiarkan rata pipih. Isiannya menjadi topping yang terdiri daging domba suwir, berbalut saus salsa jagung, herb creme fraiche, dan cabai jalapeno yang Menyediakan rasa pedas.
Jangan berharap lebih meski harganya Rp 130.000 Sebab hanya dua tortila yang dihidangkan. Bayar lebih sedikit, kita bisa Memperoleh salah satu Makanan utama, yakni Kilo Benedict. Opsi daging yang kami pilih adalah salmon, Bersama saus Truffle Hollandaise.
![]() |
Salmon yang dihidangkan cukup segar. Sensasi bersantap kian lengkap Bersama rasa truffle yang tak mendominasi. Semuanya pun terasa balance.
Hampir semua menu brunch diisi Bersama pilihan Makanan sehat seperti Avocado Toast, Smoked Ahi Tuna Bowles, dan Acai Bowles. Begitu pula minumannya seperti jus Apple Kale yang memadukan sensasi manis-asam Bersama buah apel dan sayur kale yang dijuluki supefood itu Sebab kandungan gizinya. Perut pun kenyang tanpa ada rasa bersalah.
![]() |
Sesi brunch kami ditutup Bersama segelas Piccolo yang diracik Bersama Minuman lokal buatan produsen lokal Six Ounces. Pengalaman Hidup brunch Hingga Kilo cukup menyenangkan meski harus merogoh kocek agak Untuk. Tempat tongkrongan yang nyaman, apalagi Sesudah Latihan Hingga kawasan SCBD Di akhir pekan. Hingga luar Mutu makanannya, layanan para pramusaji yang atentif memberi nilai lebih.
(dtg/dtg)
Artikel ini disadur –> Wolipop.detik.com Indonesia: Brunch Cantik Hingga Kilo Jakarta, Dimanjakan Suasana Asri dan Menu Sehat