Jakarta –
Sebagian besar Untuk kalian Bisa Jadi mengira harga properti Berencana terus Meresahkan. Apakah benar begitu?
Menurut Pengamat Properti Anton Sitorus, Usaha properti tidak selalu Memperoleh harga yang Meresahkan. Kadang kala, harga properti juga bisa turun.
“Di prinsipnya properti itu sama aja kayak Usaha yang lain, ada naik turunnya,” ungkapnya kepada detikcom belum lama ini.
“Cuma memang, Di ini orang melihat properti harganya naik terus kan, tapi nggak juga banyak juga yang harganya terkoreksi,” sambungnya.
Salah satu contohnya adalah ketika terjadi Penyebara Nmassal COVID-19. Anton mengatakan, Di itu ada banyak properti yang Merasakan penurunan harga.
Senada, Pengamat dan Ahli Properti Steve Sudijanto mengatakan, Yang Berhubungan Di naiknya harga properti itu Lantaran ada hukum ekonomi, yaitu jika banyak permintaan maka harganya Berencana Meresahkan. Lebih Jauh Yang Berhubungan Di Tempattinggal dan apartemen.
“Karena Itu harga Tempattinggal itu, seiring Di supply and demand, Perkembangan penduduk, Perkembangan ekonomi, kegiatan Ke kawasan tersebut, jika Ke kawasan tersebut ada kegiatan ekonomi dan Penduduk Dunia Meresahkan, itu pasti harga properti Berencana naik,” paparnya kepada detikcom.
Faktor-faktor yang membuat harga properti turun
1. Hal-hal tak terduga seperti Penyebara Nmassal COVID-19
Penyebara Nmassal COVID-19 memang Memperoleh dampak Di semua sektor, termasuk Usaha properti. Di Di itu, banyak orang yang memperketat pengeluaran uang Lantaran ketidakpastian ekonomi. Hal ini membuat harga properti sempat jatuh.
“Kalau kemarin waktu awal-awal COVID-19 itu kan orang Di takut semua kan, banyak (properti) yang turunnya sampai 30-40% Lantaran sudah nggak berani jual mahal, Lantaran kondisinya waktu itu sosial, ekonomi, benar-benar kebanting lah,” kata Pengamat Properti Anton Sitorus kepada detikcom belum lama ini.
Akan Tetapi demikian, beda situasi beda harga. Tak semua kejadian Berencana mengakibatkan harga properti turun hingga 40%.
2. Lokasi
Lokasi suatu properti juga bisa menjadi faktor turunnya harga properti. Misalnya, lokasi yang rawan Bencana Alam.
“Tempattinggal-Tempattinggal Ke situ (Lokasi rawan Bencana Alam) bikin orang-orang nggak mau tinggal Lantaran Bencana Alam Karena Itu banyak yang pindah, banyak yang kosong-kosong. Ya itu biasanya harga Karena Itu turun,” papar Anton.
3. Pemilik properti butuh uang
Biasanya, jika pemilik properti Lagi butuh uang, ia Berencana segera menjual aset propertinya tanpa melihat harga pasar.
“Penjualnya butuh uang. Ini saya bukan bilang primary market ya Bisa Jadi ini lebih Ke kebanyakan secondary market, Tempattinggal-Tempattinggal yang sudah dibeli berapa tahun lalu,” kata Pengamat dan Ahli Properti Steve Sudijanto kepada detikcom.
Ia juga menyebutkan, apabila dilihat secara jeli, Justru masih ada aset properti yang dijual turun hingga 30%, termasuk tanah.
4. Ingin melepas beban
Ya, Memperoleh aset properti tentunya ada beban tersendiri. Kita harus merawatnya agar tetap Memperoleh nilai jual yang mahal. Lebih Jauh Di biaya Pajak Lainnya Bumi Bangunan (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang juga mahal.
“Mereka ingin lepas (properti) Lantaran membebani, Lantaran kan Perserikatan Bangsa-Bangsa sekarang sudah nggak murah, terus Tempattinggal itu biasanya dibeli Lantaran disewakan kembali, nggak ada penyewanya, Karena Itu ya daripada membebani yaudah jual aja,” papar Steve.
Tips agar harga apartemen tidak turun
1. Perhatikan Kebugaran properti
Misalnya kamu Memperoleh properti berupa Tempattinggal, ada baiknya kamu merawat bangunan dan lingkungan Tempattinggal. Contohnya mengecat dinding Tempattinggal hingga perbaiki Dibagian Tempattinggal yang bocor. Karena Itu, jika sewaktu-waktu Tempattinggal itu dijual, keadaannya masih baik dan bisa dibeli Di harga sesuai pasar atau Justru lebih.
2. Perhatikan Kesejajaran Alam properti
Jika kamu Memperoleh properti Tempattinggal, ada baiknya kamu menjaga hubungan baik dan proaktif Di rukun tetangga atau RT. Misalnya, jika ada jalan berlubang Ke Didekat rumahmu bisa segera diperbaiki, lalu Memperoleh penerangan jalan yang cukup, hingga faktor Perlindungan Disekitar.
“Karena Itu ada dua yang harus diperhatikan, Kebugaran Tempattinggal sendiri dan Disekitar Tempattinggal kita, itu harus kerja sama Di RT dan warga Disekitar kita. Kalau dua hal itu bisa dijaga Di baik, pasti harga properti Berencana tetap bagus,” ungkap Pengamat dan Ahli Properti Steve Sudijanto kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Hal yang sama juga berlaku Sebagai gedung perkantoran. Untuk pemilik gedung, harus Menyediakan dan menjaga fasilitas yang ada agar harga properti tidak turun.
“Kalau gedung kantor itu (dirawat) parkirannya bersih, fasilitas umumnya bersih, toiltenya bersih, aman, gedungnya kinclong, AC-nya dingin, gensetnya berfungsi, tangga daruratnya bersih, liftnya beroperasi, pasti orang mau tinggal atau menyewa Ke situ. Apalagi Didekat MRT, kantinnya bersih, ada tempat Minuman tapi harga nggak mahal, pasti laris (gedungnya),” jelasnya.
Sebab, yang dicari banyak orang Di ini adalah hunian atau tempat kerja yang Memperoleh fasilitas umum yang memadai. “Properti yang Memperoleh ekosistem yang nyaman, yang bagus, yang baik, itu pasti harga propertinya bertahan dan naik,” pungkas steve.
3. Jangan salah pilih properti
Sebelumnya membeli properti, ada baiknya kamu melihat properti tersebut. Misalnya, lokasinya bebas Bencana Alam, Didekat Ke pusat Usaha dan perbelanjaan, dapat dipastikan tidak Berencana ada pelebaran jalan, dan lainnya.
“Karena Itu itu Sebagai menghindari kalau misalnya terjadi kenapa-napa Karena Itu harganya nggak turun. Makanya perlu Kajian dulu Sebelumnya membeli, Karena Itu nggak asal-asalan (pilih properti),” kata Pengamat Properti Anton Sitorus kepada detikcom.
Demikian informasi Yang Berhubungan Di harga properti, faktor-faktor yang bisa membuat harganya turun hingga tips agar harga properti nggak turun. Semoga bermanfaat!
(dna/dna)
Artikel ini disadur –> Wolipop.detik.com Indonesia: Kata Siapa Harga Properti Bakal Naik Terus? Ternyata Bisa Turun!