PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Tingkat hunian perkantoran Ke kawasan Central Business District (CBD) Jakarta Untuk 10 tahun terakhir cukup tertekan. Salah satu faktor penyebabnya adalah tingginya pertambahan suplai Ke periode yang sama, khususnya hingga Kuartal 3 Tahun 2024 ini.
Padahal, menurut Yunus Karim, Head of Research Ke JLL Indonesia, tingkat hunian perkantoran pernah tercatat mencapai angka Ke atas 90 persen.
Baca Juga: Kinerja Ritel Ke Jakarta Tumbuh, Dorong Pemilik Mall Naikkan Tarif Sewa
“Akan Tetapi dikarenakan adanya dinamika permintaan pasokan ini, membuat tingkat hunian Ke Di 70 persen yang cukup stabil,” kata Yunus kepada media Untuk Kegiatan pemaparan laporan terbaru JLL bertajuk, “Jakarta Property Market Review Kuartal 3 2024”, Ke kantor JLL Indonesia, kawasan SCBD Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Sambil Itu jika ditelisik lebih Untuk, tingkat hunian Ke gedung perkantoran premium yang Memperoleh Standar lebih baik dibandingkan Di yang lain, justru Merasakan peningkatan Dari awal 2023.
“Pada ini mencapai 73 persen atau 3 persen Ke atas rata-rata Untuk perkantoran Ke Daerah CBD Jakarta,” terang Yunus.
Baca Juga: Ciptakan Tempat Kerja Berkinerja Tinggi, Berikut 2 Langkah Penting Harus Diperhatikan Perusahaan
Lebih jelas Yunus mengungkapkan alasannya, bahwa Untuk beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan yang pindah Untuk gedung perkantoran yang umurnya sudah lama Hingga gedung Mutakhir Di harga yang Tantangan.
“Dari 2015 banyak gedung-gedung perkantoran Mutakhir yang masuk, menawarkan harga yang Tantangan, Di fasilitas yang lebih baik, Supaya banyak tenant yang pindah. Supaya Dari 2023 hingga sekarang, gedung premiumlah yang Memperoleh benefit tersebut,” lanjut Yunus.
Temuan JLL tersebut juga memperlihatkan bahwa Untuk 10 tahun terakhir, pasokan perkantoran terus Meresahkan, Akan Tetapi Ke tahun 2024 hanya ada satu gedung perkantoran yang selesai dibangun Ke Kuartal 1, yakni Luminary Tower Ke Thamrin, Jakarta.
Yunus berharap, Di terbatasnya pasokan Mutakhir tersebut, maka dapat menunjang tingkat hunian perkantoran yang lebih stabil Hingga depannya.
Baca Juga: Maruarar Ajak Konglomerat Bangun 3 Juta Tempattinggal
Untuk sisi harga sewa sebagai dampak Untuk berlimpahnya pasokan yang ada, harga sewa gedung perkantoran Grade A, Ke Triwulan 3 Merasakan sedikit kenaikan Ke angka 0,7 persen.
“Gedung Grade A, khususnya Grade Premium, Merasakan Fluktuasi Harga sewa sebesar 0,7 persen, yang menandai Terapi penting Untuk Usaha penyewaan kantor. Ini merupakan titik balik harga sewa menjadi positif Dari pertengahan tahun 2015,” tambah Angela Wibawa, Head of Office Leasing Advisory JLL Indonesia.
Melihat Kemajuan positif tersebut, diharapkan agar momentum ini terus terjaga Supaya harga rental secara gradual bisa Merasakan peningkatan Ke tahun-tahun mendatang.
“Kami melihat bahwa para pemilik gedung sudah mulai bisa menaikkan harga sewa mereka, Sebab Pada ini memang mereka berada Ke titik rendah. Supaya Di meningkatnya tingkat hunian, mereka pun sudah mulai menaikkan harga sewa,” sambung Yunus.
Baca Juga: Janji Pembantu Ri PKP Ingin Bangun Tempattinggal Gratis Sebagai Rakyat Ke Tangerang
Akan Tetapi jika melihat data secara keseluruhan Ke sepanjang tahun 2024 ini, Menunjukkan bahwa harga sewa masih tertekan, mengingat hanya Ke triwulan 3 dan Bisa Jadi nanti Ke triwulan 4, rental positif.
“Karena Itu Ke 2 kuartal pertama 2024 memang harga rental sebetulnya cukup tertekan Ke angka kurang lebih 2 persen,” ungkap Yunus.
Gaya Perkantoran Ke Luar CBD Jakarta
JLL Indonesia juga mencatat bahwa tingkat hunian perkantoran Ke area non-CBD juga Menunjukkan stabilitas, yaitu Ke angka 71 persen, dimana tingkat serapan terbesar ada Ke Jakarta Selatan.
“Gaya perkantoran Ke luar CBD Pada 10 tahun terakhir juga mirip seperti Ke kawasan CBD. Di 2013-2014 okupansi cukup tinggi, Setelahnya Itu Di adanya pasokan Mutakhir yang masuk Hingga pasar, membuat tingkat hunian cukup terdampak yang akhirnya Pada ini tingkat hunian mencapai 71 persen,” jelas Yunus.
Baca Juga: Ruang Kantor yang Inovatif Menjadi Aset Esensial Mutakhir
Khusus Ke Jakarta Selatan, terutama kawasan TB Simatupang, menurut dia, mendominasi jika dibandingkan Daerah lainnya Ke Jakarta. Malahan, koridor TB Simatupang juga disebut sebagai CBD keduanya Jakarta.
“Supaya Daerah ini cukup diminati Dari para tenant, terutama Ke bidang mining dan oil and gas,” imbuhnya.
Senada Di kawasan CBD, Ke luar CBD pun tidak adanya pasokan gedung Mutakhir yang masuk Ke Triwulan 3 2024.
Akan Tetapi JLL Mengantisipasi bahwa Ke sepanjang 2024 Berencana ada sebanyak 126 ribu gedung Mutakhir yang Berencana masuk, salah satunya adalah Untuk Menara Jakarta Ke Kemayoran, dan satu lagi Ke kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Garap Proyektor Golf Simulator Ke Perumahan, BenQ Ungkap Cara Memasang dan Memilih Proyektor Simulator Golf yang Tepat
“Kami perkirakan mereka semua Berencana masuk pasar Ke Kuartal 4 2024,” kata Yunus.
Untuk sisi harga sewa perkantoran Ke area non-CBD Jakarta, cenderung relatif stabil. Akan Tetapi beberapa gedung yang lebih baik Di okupansi Ke atas rata-rata, juga mulai menahan harga sewa.
Gaya Hingga Didepan, para penyewa diperkirakan Berencana juga beralih Hingga gedung perkantoran Mutakhir yang lebih baik, dan yang menawarkan harga bersaing.
Baca berita lainnya Ke GoogleNews
———
KONTAK:
Telepon: 021-87971014
Telepon Genggam: 0813 8225 4684
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]
Artikel ini disadur –> propertiterkini.com Indonesia: Penyewa Pindah Hingga Gedung Mutakhir, Begini Gaya Perkantoran Hingga Didepan, Menurut JLL