PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Sektor ritel Jakarta Menunjukkan ketahanan yang kuat (Bertahan banting) Lewat transformasi strategis yang Memusatkan Perhatian Di adaptasi Di perubahan preferensi konsumen dan Cara Hidup.
Berdasarkan laporan Untuk Colliers Quarterly Property Market Report Q3 2025, pengembang dan pemilik pusat perbelanjaan Di ibu kota kini memprioritaskan upaya reinvestasi Untuk pembaruan properti dan diversifikasi komposisi penyewa Sebagai memperkuat daya saing.
Baca Juga: Technical Due Diligence Dorong Sukses Pusat Data
Kinerja sektor ini terbilang solid, terutama Di segmen atas. Pusat perbelanjaan kelas premium dan menengah-atas terus mencatatkan kinerja yang positif, Di tingkat okupansi yang kini mendekati angka 90%.
Sambil Itu, pusat perbelanjaan kelas menengah dan menengah-bawah fokus Di peningkatan efisiensi operasional dan diversifikasi penyewa guna menjaga daya saing Di Ditengah pasar yang dinamis.
Strategi Pembaruan Kunci Pengembang Di Q3 2025
Kendati tidak ada pusat perbelanjaan Mutakhir yang selesai dibangun Di kuartal ketiga tahun 2025, fokus pengembang beralih total Hingga strategi renovasi dan reposisi aset yang sudah ada.
Baca Juga: Harga Tempattinggal Sekunder Di Indonesia Naik 0,7% YoY, 3 Kota Ini Karena Itu Magnet Properti
Langkah ini adalah respons langsung Di kebutuhan pasar Sebagai menciptakan lingkungan belanja yang lebih Menarik Perhatian dan berbasis Penghayatan.
Strategi pembaruan ritel ini mencakup tiga Skor utama, yakni:
- Penyesuaian Ukuran Department Store: Melakukan penyesuaian ukuran department store Sebagai mengoptimalkan ruang.
- Pembaruan Tampilan Fisik: Melakukan pembaruan total Di tata letak dan fasad pusat perbelanjaan.
- Diversifikasi Penyewa Cara Hidup: Memperkenalkan penyewa Mutakhir yang Memusatkan Perhatian Di Cara Hidup (lifestyle tenant) Sebagai Meningkatkan jumlah pengunjung.
Ferry Salanto, Head of Research Colliers, menjelaskan bahwa langkah ini sangat penting Sebagai mempertahankan Prestasi.
“Para peritel dan pemilik pusat perbelanjaan kini Mengadaptasi Di pasar yang dinamis Lewat penciptaan lingkungan belanja yang lebih Menarik Perhatian. Ritel berbasis Penghayatan dan strategi sewa yang lebih fleksibel menjadi Kunci Sebagai mempertahankan tingkat okupansi dan Menarik Perhatian merek-merek Mutakhir,” ujarnya.
Baca Juga: Apartemen Jakarta Selatan Pimpin Gaya Perkembangan, Ini 3 Faktanya!
Tingkat Sewa Sektor Ritel Jakarta Stabil dan Proyeksi Biaya Operasional
Tingkat sewa Di sektor ritel Jakarta tetap stabil sepanjang Q3 2025. Tingkat sewa ini diproyeksikan Akansegera Menunjukkan Perkembangan moderat hingga tahun 2028.
Akan Tetapi, perlu dicatat bahwa biaya layanan (service charge) diperkirakan Akansegera Merasakan kenaikan.
Biaya ini diproyeksikan Akansegera Menimbulkan Kekhawatiran Di 3% per tahun, sejalan Di kenaikan Fluktuasi Harga dan biaya operasional yang ada.
Baca Juga: 5 Kali Over-Subscribed, Maggiore Fresh Market Gading Serpong Ludes Terjual Untuk Hitungan Jam
Hingga depannya, lanskap ritel Jakarta diperkirakan Akansegera Merasakan Perkembangan bertahap seiring Di dibukanya berbagai toko Konsep Mutakhir dan masuknya merek internasional Hingga pasar.
Strategi pembaruan yang berkelanjutan dan pendekatan yang sangat Memusatkan Perhatian Di konsumen Akansegera menjadi faktor utama yang membentuk masa Di sektor ini.
***
Sebagai berita santai yang tak kalah seru, mampir juga Hingga: PropertiPlus.com
*** Baca berita lainnya Di GoogleNews
——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]
Artikel ini disadur –> propertiterkini.com Indonesia: Sektor Ritel Jakarta Bertahan Banting: Okupansi Mal Premium Dekati 90% Di Q3 2025











